Minggu, 30 Oktober 2016

Obama Abaikan Sambutan Jabat Tangan Berlusconi

http://caralangsing.net/

Obama Abaikan Sambutan Jabat Tangan Berlusconi

Mungkin saja ini bukanlah awal yang baik untuk tuan rumah KTT G-8, Italia, dalam menyongsong satu diantara tamunya dari AS. Hal semacam ini berlangsung waktu Presiden AS Barack Obama tak menyongsong tawaran jabat tangan dari Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi serta malah selalu meneruskan langkahnya seolah tak mempedulikan sambutan itu. Momen itu berjalan waktu Obama tiba di satu acara pengambilan photo berbarengan beberapa pemimpin G-8 pada hari pertama KTT G-8 di L'Aquila, Italia, Rabu (8/7). Berlusconi coba menyongsong Obama dalam acara itu, namun Obama melengos pergi seolah mengacuhkan uluran jabat tangan dari Perdana Menteri Italia itu. Tetapi, ke-2 pemimpin negara tak membiarkan kejanggalan yang berlangsung mengakibatkan kerusakan hari mereka dengan sama-sama berangkulan waktu diabadikan gambarnya dalam acara photo berbarengan beberapa pemimpin G-8 lain. Beberapa pemimpin G-8 itu sudah tiba pada suatu perjanjian kalau sangat awal untuk selekasnya menggelindingkan dana sejumlah multi miliar poundsterling untuk merangsang keadaan ekonomi di negara mereka. Beberapa pemimpin G-8 mengerti ada tanda bahaya yang bisa menyebabkan keadaan resesi ke arah lebih jelek. Tanda itu diliat dari pertimbangan melambungnya harga minyak, penolakan bank untuk mulai mengucurkan credit, lonjakan angka pengangguran, dan timbulnya batasan baru pada perdagangan. Dalam satu pernyataan paduan, beberapa pemimpin G-8 mengutamakan : Kondisi ekonomi masihlah belum menentu serta resiko penting masihlah meneror kestabilan ekonomi dan keuangan. Kami bakal ambil langkah utama, baik dengan cara individu ataupun kolektif, untuk kembalikan keadaan ekonomi global ke jalur perkembangan yang berkaitan, stabil, dan kokoh. Beberapa pemimpin G-8 memperhitungkan inspirasi untuk membanderol harga minimal serta maksimum minyak dunia pada kisaran 70 sampai 80 dollar AS per barrel manfaat hindari fluktuasi yang punya potensi mengguncang perekonomian. Harga minyak dunia, yang pernah anjlok dari sekitaran 147 dollar ASpada Juli th. lantas jadi 32 dollar AS per barrel pada penghujung th. 2008, ditutup pada 73 dollar AS per barrel minggu lantas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar